Minggu, 15 Januari 2012

Penggunaan Moist Exposed Burn Ointment (MEBO) pada Luka Bakar


Pada darsarnya, luka bakar pada manusia dibagi dalam enam kategori utama berdasarkan atas kejadian alamiah, yaitu luka bakar (karena tercelup atau percikan air panas, minyak pelumas, dan uap), kebakaran kontak (menyentuh benda panas atau zat kimia), dan luka bakar yang disebabkan oleh api, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Diantara semua luka bakar tersebut, luka bakar yang paling serius adalah yang disebabkan oleh api atau terkena air panas. Secara umum, tubuh manusia dapat mentoleransi panas hingga 40 °C. Penggunaan MEBO pada luka bakar telah diteliti sejak dua dekade yang telah lau oleh Xu Rong-Xiang dari Beijing Chinese Burn Center. Pemberian MEBO adalah terapi terbuka yang ditujukan untuk menjaga kebutuhan kelembapan lingkungan luka, demi mengoptimalkan penyembuhan dan reepitelisasi tanpa membutuhkan penutupan (Ioannovich et al. 2000). Dikatakan pula bahwa MEBO dapat mengurangi jumlah cairan untuk resusutasi (Dham et al. 1999). Mengacu pada penemu MEBO, MEBO adalah salep yang lipofilik yang melekat dengan kuat pada luka bakar dan melindunginya dengan menghambat pnguapan. Ketika jaringan nekrosis mulai untuk mencair dan pada waktu yang sama menghasilkan produk pencairan yang hidrofilik, MEBO akan menjadi non-lipofilik. Perubahan ini dikatakan untuk menciptakan dual efek yang pada awalnya mendukung MEBO untuk bereaksi dengan jaringan nekrotik ketika masih lipofilik. Kemudian, ketika MEBO kehilangan lipofilitasnya secara pasti, kemudian dapat dihilangkan dari luka dan menciptakan jalan pengeringan aktif untuk luka (Xu 1989a). Struktur bangun dan farmakokinetik dari MEBO dikatakan  berhubungan dengan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan.MEBO berbasis  lilin lebah (beeswax, minyak yang terisolir dimaksudkan untuk melindungi kehangatan tubuh.
MEBO diklaim mempunuyai efek terapetik antibakteri, analgesik, mengurangi penguapan air dari permukaan luka bakar, memicu perbaikan epitel dan memperbaiki bentukan bekas luka (Ioannovich et al. 2000).